Jumat, 23 Juli 2010

BAB Saling Ketergantungan Dala Ekosistem

Standar Kompetensi : Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem

Kompetensi Dasar :

1. Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem.

2. Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem.

3. Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan.

4. Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Misi Kamu adalah :

1. Mampu menentukan komponen-komponen ekosistem.

2. Mampu menyebutkan satuan–satuan ekosistem.

3. Memahami hubungan antara komponen biotik dan abiotik.

4. Memahami hubungan antara komponen biotik dan biotik.

5. Mampu mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup.

6. Mampu menyebutkan upaya pelestarian makhluk hidup.

7. Mampu memprediksi pengaruh populasi manusia terhadap lingkungan.

Untuk menyelesaikan misi, silahkan klik link materi di bawah ini:

A. Komponen Ekosistem

B. Satuan–satuan Ekosistem

C. Hubungan Antar Kompenen Ekosistem

D. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Upaya Pelestariannya

E. Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan

E. Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan

Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber daya alam.Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan manusia. Semakin meningkat jumlah popolasi semakin banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan, kebutuhan air bersih, kebutuhan udara bersih dan kebutuhan lainnya. Apabila jumlah populasi meningkat akan timbul berbagai masalah, misalnya kepadatan arus lalu Lintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak lahan pertanian dijadikan pemukiman penduduk akibatnya terjadi perkampungan yang kumuh, dan ahkirnya air bersih ikut menjadi permasalahan. Apabila hal ini dibiarkan maka akan terjadi penurunan kwalitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Untuk itu dibutuhkan manusia-manusia yang sadar lingkungan.

Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu:

1. Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun

2. Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun.

3. Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi.

4. Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadata populasi.

D. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Upaya Pelestariannya

1. Keanekaragaman Makhluk hidup

Di permukaan bumi dihuni oleh berjuta-juta makhluk hidup, baik itu di daratan maupun di lautan. Bagaiamana dengan halaman sekolahmu? apakah juga dihuni makhluk hidup? Coba sebutkan makhluk hidup yang ada di halaman sekolahmu! Berapa macamnya? Apakah makhluk hidup yang kamu jumpai itu sama? Coba lihat apakah daun dalam satu jenis pohon sama? Terdapat beberapa macam variasi bentuk daun dalam satu jenis pohon. Variasi–variasi inilah yang menunjukkan bahwa makhluk hidup itu mempunyai keanekaragaman.

Apa yang dimaksud keanekaragaman? Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis dan speciesnya. Bagaimana keanekaragaman di dunia terjadi? Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain–lain. Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah. Keanekaragaman makhluk hidup bersifat tidak tetap atau tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh campur tangan manusia terhadap lingkungan yang dapat mempengaruhi keanekaragaman. Penurunan keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi secara alami dan campur tangan manusia. Dewasa ini campur tangan manusia berperan besar dalam penurunan keanekaragaman makhluk hidup, baik itu disadari maupun tidak disadari. Beberapa perbuatan manusia yang dapat mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup antara lain:

a. Pembabatan hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya.

b. Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab.

c. Pembuangan limbah industri yang sembarangan.

d. Perburuan hewan yang tidak bertanggung jawab

Dalam perjalanan waktu ada kelompok makhluk hidup yang mengalami peningkatan keanekaragaman, ada yang tetap, ada pula yang berkurang keanekaragamannya.

2. Upaya Pelestarian Makhluk Hidup

Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya.

Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera bertindak melestarikan keanekaragaman makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia banyak species hewan, dan tumbuhan asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di bumi ini. Apakah itu tidak merugikan? Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui cara–cara sebagai berikut :

ü T u m b u h – t u m b u h a n

Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:

1) Kebun koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh : kebon kelapa di Bone–Bone, kebon mangga di Pasuruan.

2) Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi

Contoh: di Cibinong LIPI dengan buah-buahan inti, temu–temuan, talas, dan suweg.

3) Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon Raya Bogor.

ü H e w a n

Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:

1) Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut.

2) Mengambil telur–telur hewan untuk dibantu menetaskannya.

3) Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok.

4) Membuat undang–undang perburuan.