Pernahkah kamu mengamati kolam atau sawah? Jika belum, amati sebuah kolam atau sawah yang terdekat dengan tempat tinggalmu! Apa saja yang terdapat di kolam tersebut? Kita pasti dapat menemukan berbagai jenis tumbuhan air, seperti lumut dan ganggang, mungkin juga rumput atau tumbuhan tinggi, ikan, dan hewan air lainnya. Dengan kata lain, kita dapat menemukan berbagai jenis makhluk hidup. Setiap makhluk hidup jumlahnya lebih dari satu. Satu makhluk hidup disebut individu. Kumpulan makhluk hidup (individu) sejenis disebut populasi. Jadi, di sawah mungkin terdapat populasi ikan, populasi katak, populasi belalang, dan populasi padi. Di kolam mungkin terdapat populasi ganggang hijau, protozoa, ikan mujair, dan populasi keong.
Adapun kesatuan seluruh populasi di suatu tempat atau daerah tertentu dinamakan komunitas. Makhluk hidup senantiasa hidup atau tinggal di tempat tertentu. Daerah khas tempat makhluk hidup biasa tinggal ini disebut habitat. Belut habitatnya di sawah, ikan emas habitatnya di air tawar, ikan paus habitatnya di laut. Jadi, kalau kita ingin menemukan suatu jenis organisme tertentu kita harus mengunjungi habitat organisme itu. Ruang fisik (habitat) yang ditempati ataupun peran fungsional organisme dalam komunitas disebut niche (nicia atau relung). Dalam pengertiannya, nicia ini diperhitungkan juga apa yang dilakukan organisme, misalnya bagaimana mengubah energi, berperilaku, bereaksi terhadap lingkungan fisik maupun biotik atau memengaruhi dan mengubah lingkungannya. Odum mengemukakan habitat adalah alamat organisme, dan nicia (relung) adalah profesi atau pekerjaan organisme.
Di antara komunitas selalu terjadi interaksi, bukan hanya antarpopulasi, melainkan juga dengan faktor-faktor geologi, kimia, dan fisika lingkungan. Interaksi ini terutama dalam materi dan energi, membentuk suatu sistem yang disebut ekosistem.
Di atas telah disebutkan bahwa ekosistem adalah satu kesatuan komponen yang saling berhubungan secara fungsional dan kait-mengait secara teratur. Apa sajakah komponen-komponen tersebut? Untuk mempelajari komponen-komponen dan faktor-faktor lain yang memengaruhi ekosistem marilah kita lakukan kegiatan berikut.
Perhatikan tabel yang kamu peroleh! Tampak bahwa lingkungan (segala sesuatu di sekitar makhluk hidup) dibedakan menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Apa saja yang termasuk komponen abiotik dan apa saja yang termasuk komponen biotik?
1. Komponen Abiotik
Arti kata “a” adalah tidak dan “bio” adalah hidup, maka komponen abiotik adalah kondisi fisik seperti air, tanah, udara, cahaya, suhu, kelembapan, fotografi, kadar garam, pH, dan curah hujan.
a. Air
Air diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Selain itu, air juga berguna untuk melarutkan mineral dalam tanah sehingga mudah diserap oleh akar tumbuhan, dan menjaga kesegaran tumbuhan. Bagi hewan darat air berguna untuk minum, sedangkan bagi hewan air, air untuk melarutkan oksigen.
b. Tanah
Tanah bertindak sebagai substrat atau tempat hidup organisme. Tanah juga menyediakan kebutuhan makhluk hidup seperti unsur hara dan mineral. Suatu jenis individu mungkin tidak cocok hidup di sembarang tanah, sebab tanah yang berbeda mungkin memiliki pH yang berbeda, kelembapan yang berbeda ataupun tingkat kesuburan yang berbeda.
c. Cahaya
Cahaya matahari merupakan komponen abiotik yang berfungsi sebagai energi primer bagi ekosistem. Sebagai sumber energi utama, cahaya matahari penting untuk proses fotosintesis.
d. Topografi
Topografi meliputi faktor altitude, yaitu ketinggian suatu tempat yang diukur dari permukaan laut dan latitude, yaitu letak lintang yang diukur dari garis khatulistiwa. Topografi mempunyai pengaruh yang besar terhadap penyebaran makhluk hidup, yang tampak jelas pada penyebaran tumbuhan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan topografi yang mengakibatkan intensitas cahaya, suhu, dan curah hujan berbeda-beda di setiap tempat.
e. Iklim
Iklim merupakan komponen abiotik yang terbentuk sebagai hasil interaksi berbagai komponen abiotik lainnya, seperti kelembapan udara, suhu, dan curah hujan. Iklim sangat memengaruhi kesuburan tanah, tetapi kesuburan tanah tidak berpengaruh terhadap iklim.
2. Komponen Biotik
Berdasarkan Kegiatan 9.1, selain komponen-komponen abiotik yang telah disebutkan di atas, kamu juga menemukan komponen-komponen biotik. Perhatikan tabel yang kamu peroleh dari Kegiatan 9.1. Jika yang kamu amati kolam, tentu kamu menemukan tumbuhan air, seperti alga (ganggang), eceng gondok, dan rumput. Selain tumbuhan, kamu juga menemukan hewan-hewan air seperti ikan, katak, keong, dan serangga air. Jika yang kamu amati padang rumput kamu dapat menemukan berbagai jenis rumput, serangga tanah, dan cacing. Bahkan di pohon besar kamu dapat menemukan serangga, lumut, lumut kerak, dan berbagai jenis paku. Berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat dalam ekosistem disebut komponen biotik. Termasuk ke dalamnya jenis organisme yang sangat kecil, seperti bakteri, protozoa, dan jamur. Setiap makhluk hidup mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda-beda dalam lingkungannya Secara garis besar, jabatan atau fungsi organisme dalam suatu komunitas dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu produsen, konsumen, pengurai, dan detritivor.
a. Produsen
Produsen atau penghasil terdiri atas organisme autotrof, yaitu organisme yang dapat menyintesis (membuat) makanan sendiri. Organisme autotrof mampu menyusun senyawa organik dari senyawa anorganik melalui fotosintesis atau kemosintesis. Organisme autotrof biasanya adalah tumbuhan berklorofil, beberapa jenis bakteri, dan ganggang biru.
b. Konsumen
Konsumen atau pemakai terdiri atas organisme heterotrof, yaitu organisme yang menggunakan senyawa organik yang dihasilkan oleh produsen. Termasuk ke dalam konsumen adalah hewan dan manusia.
c. Pengurai
Pengurai disebut juga perombak atau dekomposer, adalah organisme heterotrof yang menguraikan produsen dan konsumen yang sudah mati. Dalam penguraiannya, materi organik yang kompleks akan diubah menjadi materi yang lebih sederhana dan akhirnya menjadi mineral-mineral yang dimanfaatkan kembali oleh produsen. Pengurai umumnya berupa mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Bisakah kamu bayangkan apabila tidak ada pengurai dalam ekosistem?
d. Detritivor
Selain pengurai, ada kelompok mikroorganisme yang termasuk detritivor. Detritivor adalah organisme yang memakan bahan organik (sampah-serasah) menjadi partikel-partikel yang lebih kecil (detritus), misalnya cacing tanah, serangga tanah, siput, keluwing, dan tripang. Keempat komponen di atas tidak berdiri sendiri tetapi saling berinteraksi. Bentuk interaksi tersebut bermacam-macam, misalnya simbiosis mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antar organisme yang saling menguntungkan. Contoh simbiosis mutualisme dapat kamu lihat pada Gambar 9.1.
(1) Burung jalak hinggap pada punggung kerbau untuk memakan kutu. Burung mendapat makanan dan kerbau lepas dari gangguan kutu. (2) Rayap tak mampu mencerna kayu yang menjadi makanannya. Di dalam perut rayap terdapat protozoa (hewan bersel satu) yang membantu mencerna kayu (selulosa). Hasil pencernaan itu digunakan oleh rayap dan protozoa sebagai sumber energi. Protozoa tak dapat mencari makan sendiri.
(3) Lumut kerak merupakan simbiosis antara alga dan jamur. Alga dapat membuat makanan karena berklorofil, sedangkan jamur mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan menyerap air. Bahan fotosintesis diambil oleh jamur, sedangkan fotosintesis terjadi pada alga. Hasilnya dimanfaatkan oleh kedua organisme. Sebelum kita membahas tentang simbiosis komensalisme, pelajarilah contoh-contoh pada Gambar 9.2.
(1) Ikan remora mempunyai alat penempel pada punggungnya untuk menempel pada tubuh ikan hiu. Dengan menempel pada tubuh ikan hiu, ikan remora terbawa ke mana-mana. Selain mendapat perlindungan, daerah untuk mencari makan ikan remora menjadi lebih luas, sedangkan ikan hiu tidak mendapat untung, juga tidak dirugikan.
(2) Dengan menempel pada pohon yang tinggi, anggrek memperoleh cahaya matahari dan air (kelembapan tinggi). Anggrek dapat berfotosintesis, dan bahan-bahannya diambil dari zat-zat yang terlarut dalam air. Pohon yang ditumpanginya tidak untung dan tidak dirugikan. Anggrek hidup secara epifit.
Berdasarkan contoh-contoh tadi, dapatkah kamu sebutkan organisme mana yang mendapat keuntungan? Jika salah satu organisme dari simbiosis mendapat keuntungan, dan organisme lain tidak untung juga tidak dirugikan, simbiosis seperti itu disebut simbiosis komensalisme. Carilah contoh yang lain. Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara organisme yang satu diuntungkan, sedang organisme yang lainnya dirugikan. Misalnya, parasit malaria yang hidup di dalam tubuh manusia. Parasit ini disebut Plasmodium (termasuk hewan bersel satu), memakan butir-butir darah merah. Siapa yang dirugikan? Mari kita pelajari contoh-contoh berikut!
(1) Tali putri adalah tanaman berbentuk benang berwarna kuning. Benangbenang ini membelit tumbuhan inang untuk mengisap zat-zat makanan yang sudah jadi dari tubuh inang.
(2) Benalu menempel pada tumbuhan inang, mengisap air dan garam-garam mineral dari tumbuhan inang untuk fotosintesis. Benalu mempunyai klorofil, jadi dapat membuat makanan sendiri.
Berdasarkan contoh-contoh di atas, coba kamu sebutkan organisme yang beruntung dan organisme yang dirugikan! Interaksi yang terjadi pada simbiosis parasitisme menguntungkan salah satu organisme yang bersekutu, sedangkan organisme yang lainnya dirugikan. Samakah sifat parasit pada tali putri dan benalu?
Tali putri mengambil makanan yang sudah jadi, tidak dapat membuat makanan sendiri. Parasit semacam ini adalah parasit sejati, dan disebut parasit obligat. Berbeda dengan benalu yang hanya mengisap air dan garam-garam tanah, organisme ini dapat membuat makanan sendiri. Parasit semacam ini disebut parasit sebagian atau parasit fakultatif. Parasit pada tumbuhan dapat berupa tumbuhan lain seperti tali putri pada tanaman pagar. Parasit yang sangat merugikan adalah jamur parasit yang masuk ke jaringan inangnya. Tumbuhan yang terserang jamur, produksinya menurun, misalnya jamur yang menyerang tanaman kentang. Parasit pada hewan dan manusia dapat berupa protozoa (ameba, plasmodium), bakteri, jamur, cacing, dan kutu.